Dalam rangka menghadapi USBK tingkat SD/MI tahun 2019, SDN Tanjungrejo 2 mengadakan simulasi untuk membantu kegiatan belajar siswa.
Klik tautan di bawah ini untuk mengerjakan !
BAHASA INDONESIA
MATEMATIKA
SEMOGA SUKSES!
Rabu, 10 April 2019
Minggu, 31 Maret 2019
SIAP USBK TAHUN 2019
Salam para siswa SDN Tanjungrejo 2...
Bagaimana, apakah kalian sudah siap menghadapi USBK tahun 2019????
Pastinya SIAP ya .....
Baik....
Untuk lebih memperiapkan lagi, berikut kami lampirkan latihan yang harus kalian kerjakan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Latihan dikerjakan di rumah dengan pendampingan orang tua.
2. Setiap hari hanya mengerjakan satu kali latihan.
3. Latihan dimulai pada hari Senin tanggal 1 April 2019.
Baiklah..... CUSS.... Mulai mengerjakan !
LATIHAN 1
LATIHAN 2
LATIHAN 3
LATIHAN 4
LATIHAN 5
Kamis, 21 Maret 2019
TES KEJUJURAN KELAS 6 TAHUN 2019
KERJAKAN TES KEJUJURAN DENGAN CARA KLIK TAUTAN DI BAWAH INI DENGAN PENUH TANGGUNG JAWAB.
SEMOGA ALLAH SELALU MEMBERIKAN PETUNJUK KEPADA ANAK2 SEKALIAN.
SELAMAT MENGERJAKAN
SEMOGA SUKSES !!
TES KEJUJURAN 2019
SEMOGA ALLAH SELALU MEMBERIKAN PETUNJUK KEPADA ANAK2 SEKALIAN.
SELAMAT MENGERJAKAN
SEMOGA SUKSES !!
TES KEJUJURAN 2019
Kamis, 14 Maret 2019
LATIHAN USBK BAHASA JAWA
LATIHAN USBK BAHASA JAWA
TAHUN AJARAN 2018/2019
SELAMAT MENGERJAKAN !!!
BAHASA JAWA PAKET 1
BAHASA JAWA PAKET 2
BAHASA JAWA PAKET 3
BAHASA JAWA PAKET 4
SEMOGA SUKSES !!!!
LATIHAN USBK IPS
Klik tautan di bawah ini untuk mengerjakan soal latihan IPS tahun 2019:
IPS PAKET 1
IPS PAKET 2
IPS PAKET 3
IPS PAKET 4
IPS PAKET 5
SELAMAT MENGERJAKAN.......
Kamis, 07 Maret 2019
LATIHAN SOAL PPKn
Dalam rangka menyongsong Try Out IV Kota Malang, berikut kami lampirkan Latihan Soal PPKn. Selamat mengerjakan, semoga sukses !
PPKn PAKET 1
PPKn PAKET 2
PPKn PAKET 3
PPKn PAKET 4
PPKn PAKET 5
PPKn PAKET 1
PPKn PAKET 2
PPKn PAKET 3
PPKn PAKET 4
PPKn PAKET 5
Senin, 04 Maret 2019
LATIHAN SOAL IPA
Ananda...
Siswa-siswi SDN Tanjungrejo 2 yang berbahagia....
Tetap semangat dalam menyongsong USBK ya..... semoga sukses.
Untuk membantu meraih hasil yang memuaskan, berikut kami lampirkan latihan soal Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA):
SELAMAT MENCOBA !!!
IPA PAKET 1
IPA PAKET 2
IPA PAKET 3
IPA PAKET 4
IPA PAKET 5
IPA PAKET 6
Siswa-siswi SDN Tanjungrejo 2 yang berbahagia....
Tetap semangat dalam menyongsong USBK ya..... semoga sukses.
Untuk membantu meraih hasil yang memuaskan, berikut kami lampirkan latihan soal Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA):
SELAMAT MENCOBA !!!
IPA PAKET 1
IPA PAKET 2
IPA PAKET 3
IPA PAKET 4
IPA PAKET 5
IPA PAKET 6
Minggu, 03 Maret 2019
LATIHAN SOAL MATEMATIKA
BERIKUT INI KAMI LAMPIRKAN LIMA PAKET LATIHAN SOAL MATEMATIKA UNTUK MENGHADAPI TRY OUT III KOTA MALANG
SELAMAT BERLATIH,
SEMOGA SUKSES
PAKET 1:
PAKET 1 MAT
PEKET 2:
PAKET 2 MAT
PAKET 3
PAKET 3 MAT
PAKET 4:
PAKET 4 MAT
PAKET 5
PAKET 5 MAT
SELAMAT BERLATIH,
SEMOGA SUKSES
PAKET 1:
PAKET 1 MAT
PEKET 2:
PAKET 2 MAT
PAKET 3
PAKET 3 MAT
PAKET 4:
PAKET 4 MAT
PAKET 5
PAKET 5 MAT
Selasa, 12 Februari 2019
SOAL URAIAN TO 1 IPA KOTA MALANG
TULIS NAMA : .....
ASAL SEKOLAH : ....
ASAL SEKOLAH : ....
3. Saluran
pernafasan dengan saluran pencernaan pada manusia letaknya berhimpitan, Saluran
tenggorokan berada di depan saluran kerongkongan yang dan dipisahkan oleh katup
yang dapat membuka dan menutup. Kemungkinan
apa yang terjadi jika pada saat bersamaan terjadi dua kegiatan yang melibatkan
kedua saluran tersebut yaitu pada saat mengunyah makanan kita juga berbicara!
Jelaskan pendapatmu!
Senin, 11 Februari 2019
SOAL URAIAN TO 1 MATEMATIKA
TULIS JAWABAN PADA SELEMBAR KERTAS
NAMA LENGKAP :...................
KELAS : .......................
ASAL SEKOLAH : ..............................
31. Test
matematika memiliki petunjuk penilaian sebagai berikut :
· Jawaban
benar bernilai 2
· Jawaban
salah bernilai -1
· Apabila
tidak dikerjakan bernilai 0
Berapakah
nilai yang di dapat oleh Sifa jika dari 40 soal hanya bisa mengerjakan sebanyak
26 soal, jawaban salah sebanyak 10 soal dan yang tidak di jawab sebanyak 4
soal…
32. Ibu memiliki
tanaman hias setinggi 24 dm. Pada saat merapikan tanaman tersebut, Ibu memotong
bagian atas tanaman tersebut sehingga tingginya berkurang 34 cm. Setelah
beberapa hari tanaman tersebut tingginya bertambah 40 mm. Tinggi tanaman hias
ibu sekarang adalah....cm
33. Dodi
mengendarai sepeda dari rumah ke temannya, amar dengan jarak tempuh 10 km. dari
arah yang berlawanan amar mengendarai sepeda menuju rumah dodi. Kecepatan dodi
dan amar berturut turut adalah 18 km / jam dan 12 km / jam. Jika keduanya sama
sama berangkat pukul 09.00 maka mereka akan berpapasan pada pukul …
34. Paman
memiliki kebun tomat berbentuk persegi panjang dengan panjang kebun adalah 15 m
dan lebar 10 m serta kebun cabai dengan
diamemeter setengah lingkaran dari lebar halaman. Berapaka luas keseluruhan
kebun milik paman…
35. Soal
ulangan Matematika kelas 6 SDN Tunas Harapan adalah
6,7,6,7,8,6,7,8,9,8,
7,8,9,8,7,5,6,8,6,8
8,8,9,7,6,8,7,8,9,8
Dari data diatas berapakah jumlah siswa yang
berhasil mengikuti Ulangan matematika tersebut serta buatkal dalam bentuk
diagram batang
Sabtu, 02 Februari 2019
LATIHAN MENGHADAPI TRY OUT 1 KOTA MALANG
Try Out I Ujian Sekolah Berbasis Komputer (USBK) tingkat Sekolah Dasar di kota Malang akan dilaksanakan pada hari Senin s.d. Rabu, tanggal 11 s.d. 13 Februari 2019. Pelaksanaan TO 1 sudah menggunakan sistem komputer (USBK). Oleh karena itu, SDN Tanjungrejo 2 memberikan fasilitas latihan untuk menghadapi TO tersebut secara online dengan harapan siswa dapat memperoleh hasil yang optimal.
Untuk mengerjakan latihan, silakan klik tautan di bawah ini :
BAHASA INDONESIA
MATEMATIKA
ILMU PENGETAHUAN ALAM
Mudah-mudahan latihan TO ini bermanfaat, khususnya bagi siswa kelas VI SDN Tanjungrejo 2.
Senin, 28 Januari 2019
PENILAIN TENGAH SEMESTER II (PTS) KELAS 6 TAHUN 2018-2019
PENILIAN TENGAH SEMESTER (PTS) II kelas 6 di SDN Tanjungrejo 2 akan dilaksanakan pada hari Selasa, 29 Januari 2019 sampai dengan hari Minggu, 3 Februari 2019. Adapun jadwal soal yang akan diunggah sebagai berikut :
1. Selasa, 29-1-2019 : PPKn dan Bahasa Indonesia
2. Rabu, 30-1-2019 : Matematika
3. Kamis, 31-1-2019 : IPA, IPS
4. Jumat, 1-2-2019 : Bahasa Jawa
Silakan klik tautan di bawah ini untuk mengerjakan :
PPKn
BAHASA INDONESIA
MATEMATIKA
ILMU PENGETAHUAN ALAM
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
BAHASA JAWA
Selamat Mengerjakan
SEMOGA SUKSES !!!
Selasa, 22 Januari 2019
FORMAT MEDIA MOTUL
Malang, 23 Januari 2019
Haloo pemirsah blogger.... kali ini saya akan menceritakan pengalaman dalam menghadapi siswa yang kesulitan mengerjakan operasi hitung bilangan bulat.....
Kesulitan yang utama terletak pada operasi penjumlahan dan pengurangan yang melibatkan bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif.
Dari pengalaman tersebut, saya mencoba membuat media pembelajaran berbasis multimedia interaktif yang dapat membantu siswa dalam memahami konsep operasi hitung yang melibatkan bilangan bulat. Media tersebut saya beri nama "MOTUL".
Berikut ini perwujudan media MOTUL dalam bentuk format Media:
Kamis, 17 Januari 2019
LATIHAN MANDIRI USBK IPA
Buat ananda siwa SDN Tanjungrejo 2 Kota Malang, kali ini mari kita berlatih kembali secara mandiri Ujian Sekolah Berbasis Komputer (USBK) mata pelajaran IPA.
Soal IPA sebanyak 40 soal pilihan ganda yang harus kalian kerjakan selama 120 menit atau 2 jam.
Tanpa ba bi bu lagi.....
KLIK TAUTAN di bawah ini
LATIHAN USBK I P A
SELAMAT BELAJAR
SEMOGA SUKSES
Selasa, 15 Januari 2019
UJICOBA MANDIRI USBK
Diberitahukan kepada orang tua dan siswa SDN Tanjungrejo 2, bahwa untuk menunjang dan melatih siswa dalam menyongsong USBK Kelas VI Tahun Ajaran 2018/2019 telah diterbitkan Latihan USBK pada link berikut ini:
User: Sesuai nama siswa
Pasword: Sudah dimiliki oleh masing-masing siswa
Latihan berikutnya dapat ananda kerjakan pada hari Kamis tanggal 17 Januari 2019 sampai dengan hari Jumat tanggal 18 Januari 2019. Mata Pelajaran pada Uji coba ini adalah Matematika.
Berbeda dengan latihan sebelumnya, pada Latihan Matematika ini dilengkapi dengan soal uraian.
Baiklah..... klik tautan di bawah ini untuk memulai!
M A T E M A T I K A
https://www.thatquiz.org/tq/classtest?RP9CY2VL
SELAMAT MENGERJAKAN....
SEMOGA SUKSES
UJICOBA MANDIRI USBK
Diberitahukan kepada orang tua dan siswa SDN Tanjungrejo 2, bahwa untuk menunjang dan melatih siswa dalam menyongsong USBK Kelas VI Tahun Ajaran 2018/2019 telah diterbitkan Latihan USBK pada link berikut ini:
User: Sesuai nama siswa
Pasword: Sudah dimiliki oleh masing-masing siswa
Klik di bawah ini untuk memulai:
LATIHAN USBK BAHASA INDONESIA
Tautan di atas akan ditutup pada hari Kamis tanggal 17 Januari 2019 jam 08.00 WIB
Selamat mengerjakan, dan Terima kasih.
User: Sesuai nama siswa
Pasword: Sudah dimiliki oleh masing-masing siswa
Klik di bawah ini untuk memulai:
LATIHAN USBK BAHASA INDONESIA
Tautan di atas akan ditutup pada hari Kamis tanggal 17 Januari 2019 jam 08.00 WIB
Selamat mengerjakan, dan Terima kasih.
Senin, 14 Januari 2019
ARTIKEL PENGGUNAAN MEDIA LAGU
PENGGUNAAN MEDIA LAGU UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS VIB SDN TANJUNGREJO 2
Lutvi
Awan Amin
SDN
Tanjungrejo 2 Kota Malang
Abstrak: Media lagu dapat
digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan keterampilan menulis cerpen bagi
siswa sekolah dasar. Syair yang terdapat pada lagu dapat dipakai untuk
menggiring imajinasi siswa sehingga pada akhirnya dapat dituangkan dalam bentuk
cerpen. Kenyataan yang terjadi di lapangan dapat diketahui bahwa siswa kelas
VIB SDN Tanjungrejo 2 tahun ajaran 2018/2019 memiliki kemampuan menulis cerpen
yang sangat rendah. Berdasarkan hal tersebut perlu untuk dilakukan penelitian.
Adapun langkah-langkah penerapan pembelajaran dengan menggunakan media lagu
dapat dilakukan dengan beberapa tahap. Tahap pertama siswa mendengarkan syair
lagu kemudian mengapresiasi syair tersebut sehingga diperoleh ide untuk membuat
cerpen. Tahap kedua siswa memahami syair lagu sehingga siswa dapat mengetahui
jalan cerita secara ringkas. Tahap ketiga siswa menceritakan kembali isi lagu
dengan menggunakan kalimat sendiri. Tahap keempat siswa menceritakan isi lagu
dengan menambah episode khayalan. Setelah dilakukan penelitian dengan
menggunakan media lagu, ternyata terjadi peningkatan keterampilan siswa kelas
VIB dalam menulis cerpen. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan hasil
belajar siswa di atas KKM semula 59,40% menjadi 72,88% pada siklus I dan
meningkat lagi menjadi 100% pada siklus II. Kegiatan pembelajaran menulis
cerpen dengan menggunakan media lagu terbukti dapat meningkatkan keterampilan
menulis siswa kelas VIB tahun ajaran 2018/2019.
Kata
kunci: media lagu, menulis cerpen
PENDAHULUAN
Bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan
intelektual, sosial, dan emosional siswa serta merupakan penunjang keberhasilan
dalam mempelajari semua mata pelajaran karena bahasa merupakan sarana untuk
berkomunikasi. Pelajaran bahasa Indonesia diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan,
pemahaman, dan kemampuan dalam berbahasa dan melakukan kontak sosial dengan
masyarakat sekitarnya dengan berkomunikasi secara efektif dan efisien,
menghargai, memahami, dan menggunakan bahasa Indonesia karena merupakan ciri
khas bangsa. Ini sudah sesuai dengan tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia
yang telah dirancang oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP, 2013: 27).
Dalam penerapannya, pembelajaran bahasa Indonesia yang
diajarkan kepada peserta didik meliputi empat keterampilan berbahasa. Empat
keterampilan berbahasa tersebut yaitu membaca, menyimak, menulis, dan berbicara
terintegrasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Salah satu aspek keterampilan
berbahasa yang cukup kompleks adalah menulis. Keterampilan menulis diajarkan
dengan tujuan agar siswa mempunyai kemampuan dalam menuangkan ide, gagasan,
pikiran, pengalaman, dan pendapatnya dengan benar.
Pada kenyataannya, pembelajaran menulis cerpen
ternyata masih menjumpai banyak kesulitan. Secara umum pembelajaran menulis
cerpen belum menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hasil-hasil tersebut dapat
dilihat dari hasil pengamatan terhadap karya siswa yang menunjukkan bahwa
karyanya belum menunjukkan kaidah menulis cerpen yang baik dan benar. Hal
tersebut menunjukkan bahwa siswa masih kesulitan menghasilkan cerpen yang baik.
Pembelajaran menulis cerpen yang membebaskan siswanya
mengarang sesuai keinginan tanpa diarahkan oleh guru tersebut memiliki beberapa
kekurangan. Siswa tidak mendapatkan bimbingan dari guru tentang proses membuat
karangan, terutama membuat cerpen. Hal ini mengakibatkan cerpen hasil karangan
siswa sebagian besar alur ceritanya tidak runtut. Selain itu, metode yang
kurang berfariatif dapat menyebabkan siswa menjadi bosan dan kurang berminat
terhadap pelajaran. Jika siswa merasa bosan dengan pembelajaran menulis cerpen,
maka akan berakibat terhadap hasil belajar sebagian besar siswa yang memperoleh
nilai dibawah standar ketuntasan. Apabila hal ini terus berlanjut,
dikhawatirkan siswa menganggap pembelajaran menulis cerpen adalah pelajaran
yang sulit. Hal ini yang melatar belakangi penulis untuk melakukan penelitian
ini dengan menggunakan model pembalajaran yang variatif.
Kenyataan di lapangan dapat diketahui bahwa siswa
kelas VIB SDN Tanjungrejo 2 tahun ajaran 2018/2019 memiliki kemampuan yang
rendah dalam menulis cerpen. Hal itu dapat dilihat dari nilai yang diperoleh
siswa sebesar 59,4% masih dibawah KKM saat menulis cerpen. Jika hal ini
dibiarkan, maka siswa akan memiliki kecenderungan menganggap bahwa pelajaran
bahasa Indonesia, khususnya menulis cerpen adalah pelajaran yang sulit. Oleh
karena itu, diperlukan tindakan dalam pembelajaran menulis cerpen yang inovatif
dan dapat menarik siswa degan metode yang tepat.
Mengingat pentingnya sebuah metode pembelajaran bahasa Indonesia,
terutama dalam menulis cerpen guru perlu menciptakan suasana belajar yang
disukai oleh siswa. Salah satu kegiatan yang disukai oleh siswa kelas VIB yang
tergolong anak yang menginjak remaja adalah mendengarkan lagu. Dalam syair
sebuah lagu seringkali menggambarkan perasaan dan ungkapan hati dari seseorang
dengan diiringi musik yang menarik minat siswa untuk mendengarkan, bahkan
seringkali menyanyikannya. Oleh karena itu, penggunaan media lagu dalam
pembelajaran menulis cerpen dipandang dapat membantu menumbuhkan motivasi siswa
dalam menulis cerpen sehingga prestasi siswa belajar dapat meningkat.
Media lagu mempunyai sifat yang universal, mudah dimengerti, tidak
terikat oleh keterbatasan bahasa, sifatnya konkrit dapat mengatasi batasan
ruang waktu dan indera, harga relatif murah dan mudah diperoleh serta digunakan
dalam pembelajaran dikelas. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik
untuk meneliti penggunaan media lagu dalam meningkatkan kemampuan siswa menulis
cerpen.
Pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan media
lagu dilakukan dengan cara
mentransformasi syair lagu yang didengar oleh siswa menjadi sebuah cerpen.
Transformasi lagu merupakan perubahan bentuk sesuatu, dalam hal ini karya
sastra. Berawal dari bentuk syair lagu
akan ditransformasikan ke dalam karya sastra cerpen dengan ketentuan isi syair
lagu tersebut menjadi dasar dalam penulisan cerita pendek. Teknik transformasi
lagu ini digunakan
untuk membantu siswa
dalam menentukan dan mengembangkan
ide. Siswa dapat
menentukan ide untuk
menulis cerita pendeknya berdasarkan cerita yang
dialami oleh tokoh
yang berada dalam syair
lagu tersebut. Mengubah
syair lagu untuk
menjadi sebuah karya
sastra baru, yakni cerita
pendek tidaklah sulit.
Sebab, cerita yang
tertulis dalam syair
lagu itu sudah terangkai
dalam rangkaian kalimat
sehingga lebih membantu
dan memudahkan siswa untuk mengembangkan ide untuk menjadi sebuah
cerpen. Siswa tidak harus menulis cerpen sama persis
dengan apa yang
tertulis pada syair
lagu, namun siswa juga dapat mengembangkan cerita. Siswa boleh saja
hanya mengambil ide yang tertulis
pada syair lagu
kemudian mereka kembangkan
ide tersebut berdasarkan
imajinasi masing-masing.
Dalam
kegiatan menstransformasikan lagu
terdapat beberapa tahapan. Tahapan-tahapan dalam
teknik transformasi lagu
menurut Sukandar (2011)
yakni, pertama, apresiasi lagu. Tahapan pertama dalam pengubahan bentuk
karya sastra dari syair lagu kedalam
bentuk cerita pendek,
yaitu kegiatan apresiasi
lagu. Proses mengapresiasi syair
lagu bisa dilakukan
dengan membaca dan mendengarkan syair lagu
yang diperdengarkan melalui alat
pengeras dengan seksama. Pertama, yang harus
diperhatikan adalah judul
lagu tersebut, hal
ini bertujuan untuk
memberikan gambaran mengenai isi.
Kemudian berusaha menemukan
kata-kata yang dominan atau
mengandung makna konotasi.
Setelah siswa mendengarkan
lagu diharapkan dapat mengapresiasi
syair lagu tersebut.
Dari sinilah siswa
dapat menemukan inspirasi atau
ide yang akan
dituangkan ke dalam
penulisan cerita pendek
dari tiap bait syair lagu yang
didengarkan.
Tahap kedua,
memahami syair lagu.
Proses memahami syair
lagu bisa dilakukan dengan
cara yang sama
seperti pada saat
kita mengapresiasi puisi.
Siswa berusaha menemukan tema,
latar, tokoh, dan
alur syair lagu
yang merupakan suatu rangkaian suatu cerita. Setelah dapat
mengapresiasi isi lagu, siswa sudah barang pasti dapat memahami
syair lagu yang
diharapkan oleh pencipta
lagu itu. Kegiatan memahami syair lagu ini siswa akan
dapat menghafal kata demi kata dari syair lagu itu. Siswa akan mengetahui
bagaimana jalan cerita secara ringkas isi lagu tersebut.
Tahap ketiga, menceritakan kembali
isi lagu dengan
menggunakan kalimat sendiri.
siswa diminta untuk
menceritakan kembali isi
lagu tersebut sesuai
dengan syair yang sudah mereka pahami. Siswa berusaha mengapresiasi
dengan menemukan pertalian makna tiap
kalimat dalam syair
lagu. Kemudian menceritakannya kembali dengan pemahaman
mereka dan bahasa
mereka sendiri. Menceritakan
kembali isi lagu ini
siswa akan mengetahui
kronologis cerita dibalik
syair lagu. Siswa
dapat menangkap apa yang
ingin pencipta lagu
itu ceritakan. Pada
tahap ini, siswa
dapat menggunakan pembendaharaan kata yang mereka miliki untuk
menceritakan isi lagu tersebut tanpa harus sama persis dari syair lagu yang
baru didengarkan.
Tahap keempat,
menceritakan isi lagu
dengan menambahkan episode khayalan. Pada tahaap
sebelumnya siswa sudah
dapat menemukan inti
cerita dari syair lagu.
Kemudian pada tahap
ini, siswa diharapkan
menggunakan imajinasinya
untuk membuat cerpen
yang akan dia
tulis lebih menarik
dan hidup. Karena
dalam syair lagu hanya
terjadi rangkaian cerita
yang begitu singkat,
siswa dapat menambahkan
kreativitasnya dan daya imajinasinya untuk menuliskan cerita pendek. Siswa menceritakan
isi syair lagu
dengan menambahkan satu
atau lebih episode khayalan hasil
imajinasinya dengan tetap
berlandaskan pada syair
lagu yang telah diapresiasinya.
Tahap terakhir,
menulis cerita pendek.
Dalam kegiatan ini,siswa
diberi kebebasan untuk menerapkan
jenis-jenis transformasi seperti
ekspansi (perluasan atau pengembangan), konversi
(pemutarbalikkan),
modifikasi (pengubahan). Tahapan
ini merupakan tahapan terakhir. Hasil parafrase diolah dengan memasukkan
unsur cerpen diantaranya
imajinasi, tokoh, latar,
amanat, alur, dengan memperhatikan pilihan kata dan tidak
melupakan keteraturan ejaan. Pada tahapan ini siswa diberikan arahan mengenai
hal-hal teknis bagaimana menulis cerpen. Kegiatan tersebut adalah menentukan
tema, merangkaikan peristiwa, membangun konflik, dan mengakhiri cerita.
Pada tahap akhir
ini siswa diharapkan
dapat menulis cerita pendek.
Inilah tahap yang harus ditempuh siswa dalam merubah bentuk karya sastra dari
syair lagu kedalam bentuk karya sastra yang berupa cerita pendek.
METODE PENELITIAN
Pelaksanaan penelitian tindakan direncanakan melalui beberapa
tahap yang berlangsung dalam bentuk siklus, yang dikembangkan berdasarkan desain
PTK mo-del Kurt Lewin (dalam Arikunto, 2014:16). Model ini pada hakekatnya berupa
perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat
komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Empat komponen
tersebut merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam satu siklus.
Tahapan
(perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi) dijabarkan sebagaimana gambar
3.1 di bawah ini:
Gambar 1 Alur
Rencana Pelaksanan Penelitian Tindakan Kelas
(sumber Kurt Lewin dalam Arikunto, 2014:16)
Berdasarkan gambar 1 Dapat
dikemukakan bahwa langkah awal penelitian tindakan ini adalah melakukan
observasi atau pengamatan awal terhadap proses dan hasil pembelajaran menulis,
khususnya menulis cerpen di kelas VIB SDN Tanjungrejo 2 Kota Malang. Hasil observasi tersebut dianalisis dan ditindaklanjuti dengan
persiapan awal penelitian, antara lain (1) pendiskusian media lagu untuk
ineningkatkan hasil dan proses pembelajaran menulis cerpen dan (2)
pengurusan administratif pelaksanaan penelitian. Selanjutnya disusun
perencanaan tindakan dalam bentuk rencana pembelajaran dan berbagai instrumen
penelitian.
Pelaksanaan tindakan dilakukan
dalam siklus-siklus dengan acuan utama hasil observasi dan refleksi suatu
siklus menjadi bahan pertimbangan penyusunan rencana tindakan pada siklus
berikutnya. Rangkaian siklus berakhir jika kemampuan menulis cerpen siswa telah
mencapai tingkat pencapaian minimal yang telah ditetapkan, yakni (1) Apabila
minimal 20% dari subjek penelitian (7 anak) memperoleh nilai sangat baik (SB).
(2) Apabila minimal 48% dari subjek penelitian (21 anak) memperoleh nilai baik
(B). (3) Apabila maksimal 20% dari subjek penelitian (7 anak) memperoleh nilai
cukup (C). (4) Apabila maksimal 12% dari subjek penelitian (3 anak) memperoleh
nilai kurang (K).
Persiapan penelitian tindakan
kelas meliputi kegiatan pengidentifikasi masalah yang terdapat di kelas,
penganalisaan tingkat keseriusan masalah, pemilihan masalah yang dipecahkan,
dan penetapan kriteria keberhasilan pemecahan masalah yang dipilih. Dengan
demikian, penelitian tindakan kelas senantiasa diawali dengan penelitian awal (preleminary
studies). Pada penelitian ini tindakan awal dilakukan secara kolaboratif
dengan praktisi di awal perencanaan tindakan. Untuk itu diperlukan kesiapan
dari peneliti dan praktisi untuk menyamakan pemahaman dan penyikapan terhadap
konsep pembelajaran menulis cerpen dengan media
lagu. Pada tahap ini ada 4 kegiatan yang dilakukan. Pertama, melakukan
diskusi dengan guru kelas kepala sekolah dan guru kelas VIA SDN Tanjungrejo 2
Kota Malang tentang materi yang tepat untuk menulis cerpen. Kedua,
menetapkan rencana menulis cerpen dengan media lagu. Ketiga,
menetapkan pelaksanaan penilaian proses dan hasil menulis cerpen dengan media
lagu. Keempat, simulasi pembelajaran dan penilaian menulis cerpen dengan media
lagu.
Penetapan terget penelitian tindakan kelas
ini adalah tercapainya peningkatan
prestasi belajar menulis cerpen siswa kelas VIB SDN
Tanjungrejo 2 Kota Malang tahun ajaran 2018/2019. Indikator pencapaianya (1) secara
individu siswa memperoleh nilai minimal 75. (2) secara klasikal tingkat ketuntasan
minimal sebesar 85%.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Pada
umumnya hasil cerpen siswa pada siklus II lebih baik dibandingkan pada siklus
I. Siswa-siswa sudah memahami bagaimana membuat cerpen yang baik. Aspek-aspek
yang harus diperhatikan siswa dalam menulis cerpen juga sudah dikuasai dengan
baik. Selain itu, menurut
Mulyati (2012: 298)
menulis adalah aktivitas aktif produktif,
aktivitas menghasilkan bahasa. Dilihat dari pengertian
secara umum, menulis adalah aktivitas mengemukakan gagasan melalui media
bahasa. Aktivitas yang pertama menekankan unsur bahasa, sedang yang kedua
gagasan.
Dengan
adanya aktivitas siswa yang bervariasi, salah satunya dengan menggunakan media
lagu sebagai bagian dari pembelajaran dapat meningkatkan hasil dan proses
pembelajaran menulis cerpen di kelas VIB SDN Tanjungrejo 2 Malang. Manfaat dari
media lagu dapat merangsang siswa berimajinasi dan menentukan tema cerpen yang
akan dibuat. Dengan bantuan media lagu pula, hasil tulisan siswa mengalami
peningkatan. Berdasarkan data hasil penelitian aspek tes keterampilan menulis
cerpen siklus I dan siklus II, dapat diketahui bahwa pada aspek penilaian
menulis cerpen meningkat. Peningkatan hasil menulis cerpen pada penelitian ini
senada dengan hasil penelitian Sukandar (2011) yang menyatakan bahwa teknik
transformasi lagu dalam menulis cerpen dapat meningkatkan hasil menulis pada
siswa.
Dalam
kegiatan menstransformasikan
lagu terdapat beberapa
tahapan. Tahapan-tahapan
dalam teknik transformasi
lagu menurut Sukandar
(2011) yakni, apresiasi lagu,
memahami syair lagu, menceritakan kembali isi lagu dengan menggunakan bahasa
sendiri, dan menceritakan isi lagu dengan menambah episode khayalan.
Berdasarkan teori tersebut, peneliti menerapkan media lagu sebagai pembelajaran
dengan memalui beberapa tahap di atas. Pada penerapan penelitian ini, siswa
diberikan pengetahuan awal tatacara penulisan cerpen yang baik dengan
menekankan sepuluh aspek yang harus ada dalam cerpen. Dalam penerapannya
dipadukan dengan kegiatan yang bervariasi baik dilakukan secara berkelompok
maupun adanya pembagian tugas anggota kelompok sesuai dengan pembabakan yang
telah dibuat. Setelah dilakukan penilaian terhadap hasil tulisan siswa
ditemukan beberapa peningkatan daya kreasi dan tata bahasa yang termuat dalam
cerpen. Peningkatan hasil menulis siswa tersebut diuraikan ke dalam sepuluh
aspek penilaian menulis cerpen.
Pembelajaran
Bahasa Indonesia berorientasi pada hakikat belajar bahasa sebagai proses belajar berkomunikasi, dan belajar sastra sebagai proses belajar
menghargai manusia dan nilai-nilai kebudayaan.
Oleh karena itu pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi melalui program pengembangan
pengetahuan, kemampuan berbahasa, dan
sikap positif terhadap Bahasa Iindonesia. Siswa dilatih lebih banyak menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, tidak dituntut lebih banyak untuk menguasai
pengetahuan tentang bahasa (Depdiknas,
2003:4). Kegiatan belajar
mengajar menulis cerpen dengan menggunakan media lagu. Dalam hal pembelajaran dilaksanakan melalui
aktivitas lisan dan tulis dengan menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat
komunikasinya.
Penelitian
yang dilakukan oleh peneliti tidak hanya meneliti keterampilan menulis cerpen
saja, tetapi juga meneliti perubahan perilaku siswa pada siklus I dan siklus
II. Berdasarkan hasil nontes yang meliputi observasi, jurnal guru, wawancara,
dan dokumentasi foto. Berdasarkan observasi siklus I menunjukkan bahwa dalam
pembelajaran menulis cerpen masih terdapat siswa yang belum antusias dalam
mengikuti pembelajaran. Sikap siswa juga masih ada yang menunjukkan ke arah
negatif. Akan tetapi, masih banyak juga siswa yang perilakunya menunjukkan arah
positif.
Dari
hasil observasi pada siklus II dapat diketahui bahwa selama dilaksanakan proses
pembelajaran menulis cerpen berdasarkan pengalaman orang lain dengan metode
sugesti imajinasi melalui media lagu sebagian besar siswa dapat mengikuti
pembelajaran dengan baik dan menunjukkan sikap positif. Bahkan, siswa mulai
antusias dan bisa menulis cerpen dengan baik.
Aspek
yang pertama adalah aspek observasi aktivitas siswa ketika memperhatikan
penjelasan dari guru. Siklus I diperoleh data sebesar 26 siswa dan meningkat
pada siklus II yang berjumlah 32 siswa hal ini meningkat 6 siswa yang memperhatikan
penjelasan guru atau sebesar 17,14%. Peningkatan ini dibuktikan dengan pada
saat guru menjelaskan materi pembelajaran, seluruh siswa
memperhatikan dengan baik materi yang disampaikan oleh guru. Siswa sudah tidak
ramai dan berbicara dengan temannya seperti yang dilakukan pada siklus I.
Pada
aspek observasi kedua yaitu siswa mendengarkan lagu, diperoleh data observasi
yang menunjukkan bahwa sebanyak 35 siswa atau 100% telah mendengarkan lagu.
Seperti halnya pada saat pembelajaran siklus I siswa sangat antusias dan senang
pada saat digunakan media lagu. Perilaku siswa tersebut dipertahankan pada
siklus II.
Aspek
observasi ketiga yaitu siswa memperhatikan contoh cerpen yang diberikan guru,
diperoleh data observasi yang menunjukkan bahwa sebanyak 27 siswa pada siklus I
dan 32 siswa memperhatikan contoh karangan yang diberikan guru. Pada aspek ini
terjadi peningkatan sebesar 14,28%.
Aspek
observasi keempat yaitu siswa aktif bertanya dan menjawab apabila menemukan
kesulitan terjadi peningkatan sebesar 11,43% dari perolehan data siklus I
sebesar 20 siswa menjadi 24 siswa. Pada siklus II siswa-siswa yang tadinya pada
saat siklus I malu bertanya kepada guru,pada siklus II sudah berani untuk
meminta penjelasan dan bimbingan dari guru mengenai hal-hal yang masih belum
mereka pahami.
Aspek
observasi kelima yaitu siswa bersemangat dan senang saat pembelajaran menulis
cerpen berdasarkan pengalaman orang lain dengan metode sugesti imajinasi
melalui media lagu diperoleh peningkatan sebesar 8,57%. Pada siklus II, seluruh
siswa bersemangat dan senang pada saat pembelajaran menulis cerpen pada saat
pembelajaran berlangsung. Siswa yang merespon negatif, pada siklus II
menunjukkan perubahan ke arah positif.
Aspek
observasi keenam yaitu siswa tertib dalam pelaksanaan pembelajaran menulis
cerpen. Dari hasil observasi diperoleh data yang menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan sebesar 5,72%. Pada siklus II ini siswa yang menunjukkan sikap
negatif pada siklus I menjadi lebih tenang dan konsentrasi dalam pembelajaran
menulis cerpen.
Aspek
observasi ketujuh yaitu siswa merespons positif terhadap pembelajaran menulis
cerpen berdasarkan pengalaman orang lain dengan metode sugesti imajinasi
melalui media lagu. Dari hasil observasi diperoleh peningkatan dari siklus I
sebesar 29 siswa menjadi 32 siswa atau 9,57% dari keseluruhan siswa dalam kelas
pada siklus II.
Aspek
observasi kedelapan yaitu siswa bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas
yang diberikan guru, diperoleh peningkatan sebesar 11,43% dari siklus I sebesar
26 siswa menjadi 30 siswa pada siklus II. Siswa-siswa yang suka bercanda dan
mengganggu pada siklus I, pada siklus II sudah lebih tenang dan
bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas yang diberikan guru.
Aspek
observasi kesembilan yaitu siswa percaya diri dalam melaksanakan tugas yang
diberikan guru, diperoleh peningkatan sebesar 11,43%. Siswa yang kurang percaya
diri dalam melaksanakan tugas pada siklus I, pada siklus II ini mereka lebih
percaya diri dan tidak banyak bertanya kepada teman.
Aspek
observasi yang terakhir yaitu siswa serius dalam mengikuti pembelajaran dari
awal sampai akhir. Dari hasil observasi diperoleh data sebanyak 30 siswa atau
85,71% pada siklus II. Hal ini meningkat 77,14% dari perolehan data siklus I
sebesar 27 siswa. Peningkatan ini ditunjukkan dengan sikap siswa lebih tertib,
tidak ramai, tidak bercanda dengan teman, dan serius dalam
mengerjakan tugas yang diberikan guru.
Berdasarkan
hasil catatan peneiliti siklus I, dalam pembelajaran menulis cerpen melalui
media lagu suasana kelas terlihat tenang. Siswa memperhatikan dengan sungguh-
sungguh penjelasan yang disampaikan guru. Akan tetapi siswa masih sedikit
canggung berhadapan dengan guru karena baru pertama kali bertemu. Selain itu,
siswa sudah mulai aktif bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan guru.
Siswa juga terlihat senang ketika guru menggunakan media lagu dalam
pembelajaran menulis cerpen.
Hasil
catatan peneliti pada siklus II, siswa sudah tidak merasa canggung berhadapan
dengan peneliti seperti pada siklus I. Siswa yang bertanya kepada guru
mengalami peningkatan daripada pembelajaran sebelumnya. Siswa yang aktif dalam
membacakan hasil pekerjaannya di depan kelas juga bertambah daripada
pembelajaran pada siklus I. Respon siswa juga lebih positif ketika menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru. Hampir keseluruhan siswa menjalankan
perintah-perintah yang diberikan guru dan mau menjawab pertanyaan yang diajukan
guru.
Berdasarkan
hasil wawancara siklus I dapat diketahi bahwa siswa dengan nilai tinggi dan
sedang mengaku senang terhadap pembelajaran menulis cerpen. Apalagi ketika guru
memberikan contoh cerpen terlebih dahulu. Untuk pemilihan media, semua siswa
merasa senang karena mereka memang suka mendengarkan lagu.
Perbaikan
dan motivasi yang diberikan peneliti dapat membantu siswa dalam pembelajaran
menulis cerpen pada siklus II. Berdasarkan hasil wawancara pada siklus II dapat
diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai tinggi tidak mengalami kesulitan
apa-apa, siswa tersebut merasa senang dalam menulis cerpen. Siswa dengan nilai
sedang juga tidak menjumpai kesulitan.
Adapun
hasil menulis cerpen siswa dengan menggunakan media lagu dapat disimpulkan
berhasil. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil observasi keterampilan menulis
cerpen siswa kelas VIB SDN Tanjungrejo 2 yang mengalami peningkatan tiap
siklusnya. Aspek pertama tes keterampilan menulis cerpen adalah aspek judul.
Pada siklus I rata-rata skor aspek judul yang diperoleh adalah 62. Hasil aspek
judul pada siklus II adalah 77,14 dan mengalami peningkatan sebesar 175,14. Aspek
kedua tes keterampilan menulis cerpen adalah alur. Pada siklus I rata-rata skor
yang diperoleh sebesar 64,29. Hasil aspek alur pada pada siklus II adalah 75,00
dan mengalami peningkatan sebesar 10,77. Aspek ketiga tes keterampilan menulis
cerpen adalah tokoh dan penokohan. Pada siklus I rata-rata skor aspek tokoh dan
penokohan yang diperoleh adalah 69,29 dan mengalami peningkatan pada siklus II
sebesar 76,43 atau mengalami peningkatan 7,14.
Aspek
keempat tes keterampilan menulis cerpen adalah aspek latar. Pada siklus II
rata-rata skor aspek latar yang diperoleh adalah sebesar 74. Hasil tersebut menunjukkan
peningkatan 4,29 dari siklus I sebesar 78,29. Aspek kelima tes keterampilan
menulis cerpen adalah aspek diksi dan gaya bahasa. Pada siklus I rata-rata skor
aspek diksi dan gaya bahasa yang diperoleh adalah sebesar 63,71. Hasil yang
diperoleh pada siklus II adalah 80,57 dan mengalami peningkatan sebesar 16,86.
Aspek keenam keterampilan menulis cerpen adalah aspek amanat. Pada siklus I
rata-rata skor aspek amanat yang diperoleh adalah sebesar 76,57. Hasil yang
diperoleh pada siklus II sebesar 83,14 dan mengalami peningkatan sebesar 6,57%.
Aspek terakhir tes keterampilan menulis cerpen adalah aspek kepaduan
antarunsur. Pada siklus II rata-rata skor aspek kepaduan antarunsur yang
diperoleh adalah sebesar 65,00. Hasil tersebut menunjukkan peningkatan 12,89
dari siklus I yang hanya memperoleh nilai rata-rata sebesar 77,86.
Dari
hasil observasi, catatan peneliti, wawancara, dan dokumentasi foto dapat
disimpulkan beberapa hal, yaitu (1) materi yang diajarkan guru tentang menulis
cerpen dan aspek-aspek yang harus dikuasai dalam membuat cerpen dapat menambah
pengetahuan siswa, (2) pembelajaran menulis cerpen berdasarkan pengalaman orang
lain melalui media lagu yang digunakan guru dapat membantu siswa dalam membuat
cerpen, (3) pembelajaran yang menyenangkan dan menarik yang disajikan guru
untuk siswanya akan memberi dorongan dan motivasi yang kuat bagi siswa untuk
lebih semangat dalam pembelajaran. Selain itu, perilaku belajar siswa juga
berubah kearah positif
dengan pemahaman siswa tentang menulis cerpen yang diperoleh dari tindakan
siklus I dan siklus II.
Berdasarkan
hasil serangkaian analisis data dan situasi pembelajaran pada siklus I dan
siklus II dapat dijelaskan adanya peningkatan yang lebih baik. Pada penelitian
siklus II sudah memenuhi target yang diharapkan. Oleh karena itu, peneliti
mengakhiri penelitian pada siklus II.
PENUTUP
Penggunaan media lagu dalam pembelajaran menulis cerpen siswa kelas
VIB SDN Tanjungrejo 2 tahun ajaran 2018/2019 terbukti dapat meningkatkan
keterampilan menulis siswa. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1.
Sebelum menggunakan media
lagu dalam pembelajaran menulis cerpen siswa kelas VIB SDN Tanjungrejo 2 tahun
ajaran 2018/2019 hasil belajar siswa sangat rendah. Berdasarkan hasil evaluasi,
diketahui sebanyak 59,40% siswa mendapat nilai dibawah KKM. Rata-rata kelas
yang diperoleh sebesar 59. Hal ini disebabkan karena siswa kurang mendapat
stimulus yang baik selama proses pembelajaran. Guru tidak menggunakan media
yang dapat menarik perhatian siswa sehingga interaksi antara guru dan siswa
sangat kurang.
2.
Proses pembelajaran menulis
cerpen dengan menggunakan media lagu mengalami peningkatan yang lebih baik
mulai dari prasiklus, siklus I dan siklus II. Peningkatan proses pembelajaran
ditandai dengan perubahan perilaku siswa kelas VIB SDN Tanjungrejo 2 Kota
Malang mengalami perubahan positif dalam mengikuti pembelajaran menulis cerpen
melalui media lagu. Perubahan tersebut ditunjukkan dengan perilaku siswa dalam
pembelajaran yaitu memperhatikan penjelasan guru, mendengarkan lagu,
bersemangat dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran menulis cerpen,
bersungguh-sungguh dalam memperhatikan guru, serta dapat bekerjasama dengan
kelompok. Perubahan perilaku siswa ini dibuktikan dari hasil data nontes yang
berupa observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto.
3.
Setelah menggunakan media
lagu, hasil keterampilan menulis cerpen siswa kelas VIB SDN Tanjungrejo 2 Kota
Malang lebih meningkat. Peningkatan tersebut didasarkan pada hasil analisis
data tes keterampilan menulis cerpen berdasarkan pengalaman orang lain siklus I
dan siklus II yang mengalami peningkatan. Hasil nilai rata-rata kelas pada
siklus I sebesar 67,34 pada kategori cukup. Hasil nilai rata-rata siswa pada
siklus II sebesar 77,77 berada pada kategori baik. Selisih nilai rata-rata
siswa pada siklus I dan siklus II sebanyak 10,43. Jadi, peningkatan
keterampilan menulis cerpen berdasarkan pengalaman orang lain pada siklus II
meningkat 10,43 dari siklus I. Peningkatan hasil pembelajaran disebabkan oleh
keberhasilan guru dalam menggunakan media pembelajaran yang tepat bagi siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2014.
Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Arsyad, Azhar. 2013. Media
Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. 2013. Kurikulum Bahasa Indonesia 2013. Jakarta : Depdikbud.
Modul Suplemen
MGMP - Bermutu.2009. Pembelajaran
menulis. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan Bahasa.
Mulyasa. 2013. Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Rosdakarya.
Nugraha, Raafi. 2014. Ciri-ciri dan Pengertian Musik Pop, Rock dan
Jazz. Diperoleh tanggal 27 Agustus 2018, dari Error! Hyperlink reference not valid./10/ciri-ciri-dan-pengertian-musik.html
Nurgiyantoro, Burhan. 2015. Teori Pengkajian Fiksi.
Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Pradopo, R. D. 2013. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik dan
Penerapannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sukandar, R. 2011. Menulis Cerpen dengan Teknik Transformasi Lagu.
Diperoleh tanggal 12 Agustus 2018, dari http://www.rickysukandar.blogspot.com.
Sugiono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Suparno, dkk. 2010. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Uniawati. 2011. Cerpen Tiurmaida
: Kajian Struktural
Tzvetan Todorov. Kendai
Jurnal Bahasa dan Sastra, 7(1).
Wikipedia. 2016. Musik
popular. Diperoleh tanggal 30 Agustus 2018 dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Musik_populer.
Wiriaatmadja.S. 2006. Metode
Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Label:
Education
Langganan:
Postingan (Atom)